ARIAH, HUT DKI Jakarta

ARIAH, HUT DKI Jakarta

ARIAH, HUT DKI Jakarta

 

JAKARTA, Pentas rakyat Ariah, suatu pegelaran Musikal Tari Kolosal Bernuansa Betawi untuk Ulang Tahun Jakarta yang terdiri dari 200 penari, 100 Musisi Orkestra di atas Panggung Terbesar di Indonesia,  HUT DKI Jakarta ke – 486 dengan temah Jakarta Baru, Jakarta Kita yang dibuat meriah dengan konsep pesta rakyat yang telah dirangkaikan beberapa kegiatan.

 

Cerita Ariah, mengisahkan perjuangan perempuan untuk mempertahankan martabat dan kehormatannya, kisah itu terjadi di Batavia tahun 1869 yang bertepatan dengan pemberontakan petani Tambun pada penindasan pemerintah Belanda. Kisah ini disusun oleh Atilah Soeryadjaya, yang menggandeng pasangan susksesnya di Matah Ati, Jay Subyakto sebagai penata artistic, Erwin Gutawa sebagai penata musiknya, serta Iwan Hutapea sebagai lighting designer (penata cahaya)

 

Musikal tari ini disebut kolosal karena melibatkan 200 penari dari berbagai kota dan 100 musi orkestra, selain itu, musikal tari ini dipentaskan di panggung terbesar di Indonesia. Jay memliki alasan kuat menyiapkan panggung megah dengan tiga level ketinggian 3m, 7m, 10m. Selain agar mengimbangi kemegahan Monas, 3 level panggung juga simbol bagi tiga tingkat Monas yaitu cawan, tugu, dan emas.

 

Erwin Gutawa juga tak tanggung-tanggung membawa 100 musisi orkestra untuk mengiringi setiap adegan musikal tari ini. Erwin menggabungkan suara alat musik tradisional Betawi dengan orkestra yang berasal dari Barat. Erwinpun harus menginterpretasikan unsur-unsur musik tradisi Betawi seperti bentuk komposisi, melodi, irama, cengkok, karakter, dan lain-lain ke dalam disiplin bermusik orkestra.

 

Begitu juga Iwan Hutapea dalam konsep tata cahaya, bekerja sama dengan beberapa lighting designer luar negeri, membangun dua menara lighting dengan tinggi tidak kurang dari 30m serta pemograman tata cahaya yang menambah kemegahan HUT DKI Jakarta tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *